Minggu, 11 Februari 2024

8 Jajanan Pasar Khas Jogja, Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Jogja

    Selain terkenal dengan wisata budayanya, Jogja juga dikenal sebagai surganya kuliner yang enak, lezat dan tentunya legendaris. Salah satunya, yakni jajanan pasar di Jogja yang wajib dicicipi setidaknya sekali seumur hidup. Tak kalah dengan makanan modern lainnya yang ada di Jogja, jajanan pasar tersebut juga menjadi makanan yang kerap diburu oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Jajanan tersebut bisa ditemukan di berbagai macam pasar tradisional di Kota Gudeg tersebut. Beberapa diantaranya sebagai berikut.


1. Lupis

Kue Lupis
Sumber: google.com

Lupis adalah jajanan tradisional Yogyakarta yang tidak boleh Anda lewatkan saat sedang berada di sini. Makanan yang satu ini terbuat dari beras ketan yang dikukus, kemudian dibungkus menggunakan daun pisang. Salah satu tempat penjual Lupis yang bisa Anda kunjungi adalah Lupis Mbah Satinem yang sudah mendunia, bahkan masuk ke dalam program dokumenter di Netflix. Pastikan untuk datang lebih pagi agar bisa menikmati Lupis yang dijual oleh Mbah Satinem ini, karena dalam beberapa jam saja Lupis yang ia jual pasti akan ludes diserbu para pembeli setianya.


Kue Kipo
Sumber: google.com

2. Kipo
    Kue kipo sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Kuno. Bahkan, para bangsawan keraton pada masa lalu menjadikannya sebagai makanan favorit. Nama kipo timbul karena pada saat itu orang bertanya jajanan ini apa dalam bahasa jawa, “Iki opo?” Jadi disebut kipo. Kue ini berbentuk lonjong dan agak pipih serta lembut. Berwarna hijau di dalamnya terdapat campuran gula jawa dan parutan kelapa. Rasanya manis lembut sedikit kenyal, jika dirasakan ada bau khas panggangan. Ukuran kipo yang tak terlalu besar ternyata justru malah membuat banyak orang semakin ketagihan karena memiliki rasa yang lezat. Kelezatan rasa kue kipo ini tak bisa lepas dari bahan alami yang digunakan dalam pembuatannya. Untuk isian yakni ‘enten-enten’ atau parutan kelapa muda yang dicampur dengan gula jawa yang dicairkan. Setelah dibentuk, adonan ini dipanggang dalam wajan yang telah diberi alas daun pisang. Sehingga memberikan aroma yang khas sulit ditemui makanan lain.

Legomoro
Sumber: google.com

3. Legomoro
Legomoro adalah salah satu jajanan khas Yogyakarta yang bisa ditemui di Kotagede. Legomoro serupa dengan lemper, yaitu makanan yang berasal dari ketan dengan isian daging ayam yang dibungkus dengan daun pisang. Yang menjadi pembedanya adalah cara membungkusnya, kalau lemper biasanya menggunakan daun pisang dan lidi di sisi kanan dan kiri sedangkan Legomoro menggunakan daun pisang yang diikat dengan tali bambu. Cara mengikatnya pun juga ada unik, ada yang menggunakan dua tali dan tiga tali.







Jadah Manten
Sumber: google.com
4. Jadah Manten
    Jadah Manten menjadi salah satu kuliner berupa jajanan khas Kotagede yang populer dan menarik untuk dicoba. Jajanan yang satu ini juga menjadi salah satu jajanan favorit di Kotagede yang banyak diminati oleh warga lokal maupun wisatawan. Jadah Manten dibuat dengan bahan ketan yang memiliki isian daging ayam dengan cita rasa gurih. Jajanan yang satu ini juga sangat cocok dinikmati bersama dengan 1 cangkir teh atau kopi. Anda juga akan dimanjakan dengan sensasi sedap karena jadah terlebih dahulu dibakar sebelum disajikan. Jajanan yang satu ini juga sayang untuk tidak dicoba saat berkunjung ke Kotagede.


Kue Kembang Waru
Sumber: google.com
5. Kue Kembang Waru
    Salah satu jajanan khas Kotagede yang cukup populer adalah Kue Kembang Waru. Jajanan yang satu ini memiliki tekstur seperti bolu dan menawarkan cita rasa lezat. Pengunjung juga akan dimanjakan dengan bentuknya yang unik yakni menyerupai bunga dan berkelopak. Jumlah kelopak pada jajanan ini adalah 8 yang melambangkan delapan jalan utama yakni matahari, bulan, bintang, air, tanah, angin, awan, dan samudra. Kue yang satu ini juga cocok dipilih sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang dari Kotagede.


Yangko
Sumber: google.com
6. Yangko
    Dahulu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Bahkan Pangeran Diponegoro sering menjadikan yangko sebagai bekal ketika berperang karena dapat bertahan lama. Yangko sendiri sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram Islam yang berkembang di Kotagede. Sementara itu nama yangko diyakini berasal dari kata kiyangko. Dalam pelafalan lidah orang Jawa, kata itu kemudian diucapkan menjadi yangko. Konon, orang yang pertama kali mengenalkannya adalah Mbah Ireng. Meskipun Mbah Ireng sudah membuat yangko sejak tahun 1921, yangko baru mulai dikenal luas oleh masyarakat pada tahun 1939. Yangko memiliki bahan dasar dan rasa yang hampir mirip dengan kue mochi asal Jepang. Hanya yang membedakan ialah mochi berbentuk bulat dan memiliki tekstur lembek dan kenyal. Berbeda dengan yangko yang berbentuk kotak dengan tekstur sedikit padat namun tetap kenyal.


Cenil
Sumber: google.com
7. Cenil
    Cenil atau cetil merupakan penganan tradisional khas Jawa yang populer di wilayah Jawa TengahJawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penganan ini berasal dari Kabupaten PacitanJawa Timur. Cenil biasanya dijual bersama dengan kleponkicakgetukciwelcantel, pertolo, dan tepo. Cenil atau Cetil sudah ada sejak tahun 1814 M. Seperti yang terdapat dalam Serat Centini. Namun, diperkirakan pula sudah ada sejak zaman Mataram Kuno abad ke-8M.


Wajik Ketan
Sumber: google.com
8. Wajik Ketan
    Wajik adalah jajanan tradisional yang terbuat dari olahan beras ketan yang dikukus. Makanan yang satu ini identik dengan rasa manis legit yang berasal dari gula aren. Biasanya, wajik ketan akan berwarna coklat dengan bentuk kotak ataupun jajar genjang. Hidangan yang satu ini sangat cocok untuk dimakan saat pagi hari dengan teh tawar panas.







Sumber:
www.kumparan.com
www.bakpiakukustugu.co.id
www.budaya.jogjaprov.go.id
id.wikipedia.org


Jennifer Yong 9A/13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mewujudkan Ekonomi Digital Inklusif: Solusi Ramah Disabilitas untuk Masa Depan

     Apa yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar ekonomi digital? Tentunya kita akan berpikir mengenai berbagai macam e-wallet, QRIS...